Sering sekali ditanyakan kalau buminya datar pasti ada ujungnya? Bumi memang ada ujungnya yaitu neraka, dan ditepi bumi ada jambatan yaitu jambatan sirotol mustaqim jembatan itu membentang dari bumi ke surga dibawahnya neraka, kelak para manusia setelah dibangkitkan dari kubur-kubur mereka, mereka akan dikumpulkan dipadang mahsyar yaitu bumi yang datar yang rata karena gunung-gunung sudah dihancurkan ketika kiamat, setelah proses perhitungan amal, penimbangan amal,pemberian buku catatan amal, mereka para manusia akan digiring ke tepi bumi, kalau mereka ingin selamat tidak jatuh keneraka mereka mesti melewati jambatan, bila mampu melewati jambatan, mereka akan menemui telaga nabi Muhammad SAW dan meminum airnya, dan menuju gerbang surga. Bumi akan diganti ketika manusia berada dijambatan sirot,
Neraka sekarang sudah ada karena ada hadits
سَمِعْنَا وَجْبَةً فَقُلْنَا مَا هَذِهِ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "هَذَا حَجَرٌ أُلْقِيَ بِهِ مِنْ شَفِيرِ جَهَنَّمَ مُنْذُ سَبْعِينَ سَنَةً الْآنَ وَصَلَ إِلَى قَعْرِهَا"
Kami pernah mendengar suatu suara gemuruh, lalu kami bertanya, "Suara apakah itu?" Maka Rasulullah Saw. menjawab, "Itu adalah suara batu yang dilemparkan dari pinggir neraka Jahannam sejak tujuh puluh tahun yang silam, dan sekarang baru sampai ke dasarnya."
Bumi begitu luas untuk mengetahui ujungnya kita sebagai manusia biasa tidak mampu mendatanginya, yang bisa dilakukan hanyalah mencari pemberitahuan dari penciptanya melalui kitab suci dan rosulnya.
Bisa jadi ayat dibawah ini memberitahukan bahwa bumi itu ada tepinya walau para ahli tafsir mengatakan bumi yang dimaksud adalah daerah-daerah kekuasaan orang kafir atau orang musyrik, mereka juga dalam ini beda pendapat tentang pengurangan-pengurangan tepinya. Hanya Allah yang tahu akan maksudnya.
Q.S 13:41
اَوَلَمْ يَرَوْا اَنَّا نَأْتِى الْاَرْضَ نَنْقُصُهَا مِنْ اَطْرَافِهَاۗ وَاللّٰهُ يَحْكُمُ لَا مُعَقِّبَ لِحُكْمِهٖۗ وَهُوَ سَرِيْعُ الْحِسَابِ
Dan apakah mereka tidak melihat bahwa Kami mendatangi daerah-daerah (orang yang ingkar kepada Allah), lalu Kami kurangi (daerah-daerah) itu (sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya? Dan Allah menetapkan hukum (menurut kehendak-Nya), tidak ada yang dapat menolak ketetapan-Nya; Dia Mahacepat perhitungan-Nya.
بَلْ مَتَّعْنَا هَؤُلَاء وَآبَاءهُمْ حَتَّى طَالَ عَلَيْهِمُ الْعُمُرُ أَفَلَا يَرَوْنَ أَنَّا نَأْتِي الْأَرْضَ نَنقُصُهَا مِنْ أَطْرَافِهَا أَفَهُمُ الْغَالِبُونَ
الأنبياء 44
بَلْ مَتَّعْنَا هٰٓؤُلَاۤءِ وَاٰبَاۤءَهُمْ حَتّٰى طَالَ عَلَيْهِمُ الْعُمُرُۗ اَفَلَا يَرَوْنَ اَنَّا نَأْتِى الْاَرْضَ نَنْقُصُهَا مِنْ اَطْرَافِهَاۗ اَفَهُمُ الْغٰلِبُوْنَ
Sebenarnya Kami telah memberi mereka dan nenek moyang mereka kenikmatan (hidup di dunia) hingga panjang usia mereka. Maka apakah mereka tidak melihat bahwa Kami mendatangi negeri (yang berada di bawah kekuasaan orang kafir), lalu Kami kurangi luasnya dari ujung-ujung negeri. Apakah mereka yang menang?
Secara taks seperti ini, terjemahnya
اَوَلَمْ يَرَوْا اَنَّا نَأْتِى الْاَرْضَ نَنْقُصُهَا مِنْ اَطْرَافِهَاۗ وَاللّٰهُ يَحْكُمُ لَا مُعَقِّبَ لِحُكْمِهٖۗ وَهُوَ سَرِيْعُ الْحِسَابِ
Dan apakah mereka tidak melihat bahwa Kami mendatangi bumi, lalu Kami kurangi (bumi) itu (sedikit demi sedikit) dari tepi-tepinya? Dan Allah menetapkan hukum (menurut kehendak-Nya), tidak ada yang dapat menolak ketetapan-Nya; Dia Mahacepat perhitungan-Nya.
Berikut postingan fb
Ian Jagad Atmadja ▶
Digrup BUMI DATAR ATAU BULAT
~Rasulullah SAW bersabda :
Sesungguhnya di balik gunung Qof terdapat sebidang tanah putih yang tiada tumbuhannya. Luas tanah itu seperti luas dunia tujuh kali, disitu penuh sesak dengan malaikat. Sehingga andaikata sebuah jarum dijatuhkan dari atas niscaya terjatuh diatas salah satu dari mereka.
Tiap-tiap tangan mereka memegang bendera yang panjangnya empat puluh farsakh. Tiap bendera tulisannya “Laailaahaillallaah-Muhamammadur Rasulullah”. Tiap-tiap malam jum’ah, mereka berkumpul dikeliling gunung itu untuk merendahkan diri kepada Allah, dan memohon keselamatan buat umat Muhammad SAW.
Jika fajar subuh sudah terbit, mereka berdo’a : Ya Allah, ampunilah orang yang mandi hari Jum’ah dan yang datang menghadiri Jum’ah.
Mereka berdo’a dengan suara tangis dan keras.
Lalu Allah berfirman : Hai Malaikatku! Apa yang kalian kehendaki ?
Mereka menjawab : Kami berkehendak, engkau mau mengampuni dosa umat Muhammad SAW.
Aku telah mengampuni mereka, jawab Allah SWT.
Bukit Qaf yang dicipta oleh Allah dari jamrud yang hijau (sehingga warnanya berpengaruh terhadap warna biru langit dunia yang sering dan selalu kita saksikan) adalah bukit yang mengelilingi ke segenap penjuru pada urat bumi agar bumi tidak bergerak bergoncang dan ia dijaga oleh satu malaikat yang besar, kekar dan kuat.
Pada suatu hari Saidina Iskandar Zul-Qarnain naik ke atas bukit Qaf dan bertanya: “Hai Jabal Qaaf, di bawahmu ada sejumlah bukit-bukit kecil, coba ceritakan kepadaku kekuasaan Allah yang demikian itu”, jawab bukit Qaaf: “Di balik saya ada bumi yang berjarak 500 tahun perjalanan ditambah pula oleh Allah yang memiliki kekuasaan yang sangat besar yakni 500 buah bukit yang dijadikan dari air yang dibekukan, bukan es atau salju. Dengan air yang dibekukan dimaksudkan sebagai daya tahan terhadap lapisan-lapisan bumi agar tidak habis hancur terbakar oleh kedahsyatan ganasnya api neraka yang ada di bawah lapisan bumi yang terbawah”.
“Dan dipancangkan-Nya di bumi itu gunung menjadi pasaknya agar kamu tidak berguncang” (Luqman: 10).
“Dan bersegeralah untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu serta mendapatkan surga seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa” (Ali Imran: 133).
Seluas langit dan bumi memberikan arti dua kali lipat. Langit berpasangan dengan bumi, matahari dengan bulan, siang dengan malam.
“Maha Suci Allah yang telah menciptakan segala sesuatu berpasangan” (Yasin: 36).
Kita dipastikan mengerti maksud berpasangan itu bagaimana. Tentunya luas,panjang, lebar dan besarnya adalah sama.
Kalau tidak sama, orang jawa menyebutnya “Gitang” (pincang).
“Sesungguhnya Allah telah menciptakan tujuh langit dan bumi seperti itu pula”(al-Thalaq: 12).
Sewaktu Saidina Abdullah bin Salam bertanya kepada Nabi Saw.:
“Dengan apa bumi ini bisa tenang?”, jawab Nabi Saw.: “Dengan beberapa gunung“,
pertanyaan berikutnya:
“Dengan apa gunung-gunung itu dikokohkan?”,
jawab Nabi Saw.: “Dengan gunung Qaf yang dibuat dari zamrud hijau dan birunya langit“, setelah itu ditanya lagi: “Berapa jarak tingginya dari bumi ke langit dunia?”,
jawab Nabi Saw.: “500 tahun perjalanan“.
Pertanyaan selanjutnya tentang jarak antara perjalanan kiri dan kanannya (utara-selatan)dari titik tengah?
jawab Nabi Saw.: “200 tahun perjalanan” dan ketika ditanyakan tentang penghuni bumi yang berlapis tujuh itu. Nabi Saw. menyebutkan: “Penghuni lapisan ketujuh adalah para malaikat,
penghuni lapisan keenam adalah Iblis beserta bala tentaranya,
penghuni lapisan kelima adalah setan,
penghuni lapisan keempat adalah ular,
penghuni lapisan ketiga adalah kalajengking,
penghuni lapisan kedua adalah jin,
dan penghuni lapisan pertama adalah manusia“.
Allah berfirman: “Dan di bumi terdapat bagian-bagian yang mendampingi” (al-Ra’d: 4).